Tuesday, January 4, 2011

PSSI dan kekalahan timnas di piala AFF 2010

kekalahan timnas indonesia di laga final piala AFF 2010membuat banyak pihak menganggap salah satu faktor penyebab kekalahan tersebut datang dari PSSI sendiri. beberapa faktor kesalahan PSSI adalah sebagai berikut:

1. Pembinaan olahraga sepakbola yang kurang intens. Kegagalan di AFF kali ini bukanlah kegagalan yang ini saja, ini adalah rentetan dari kegagalan-kegagalan sebelumnya terutama di sepakbola hampir minim juara. Ini harus menjadi introspeksi kita semua. Apa iya dari 200 juta rakyat Indonesia hampir minim pemain yang berbakat ? Apa proses pencarian bakat, pembinaan, pelatihan dan kompetisi yang kurang baik ? Apa yang salah ? Ini berarti kan bukti kesekian kali, berarti ada yang harus segera diperbaiki dong dalam pembinaan olahraga kita…

2. Pengurus kurang fokus dan tak paham mengenai apa yang sedang diurusnya. Profesionalitas lebih penting dari kepopuleran, kejujuran lebih penting dari sekedar kepandaian. Profesional dan jujur serta mampu membina hubungan yang baik dengan semua stake holder maupun masyarakat, wah hebat itu. Jangan seperti sekarang PSSI kok ditarik kemana-mana, ke politik lah, ke bisnis (karcis) lah, yang pengurus diterpa isu korupsi lah (ketuanya ?) dll dsb. Itu kan mengganggu…Kagak boleh lagi ada tukang koruptor ngurusi olahraga.

3. Media yang berlebihan dalam meperlakukan timnas. Belum juara, wah sudah kayak artis saja, wawancara sana, jumpa pers sini, jamuan makan, acara iklan dll dsb, wah …luar biasa. Sudah jadwal latihan padat masih juga direcoki acara-acara yang gak perlu. Kecuali kalau pertandingan sudah usai ya gak papa lah. Pantas saja, Alfred Riedl marah kepada media dan melarang semua anggota tim untuk melayani media. Iya dong, bisa ganggu konsentrasi…

4. Ekspektasi masyarakat yang berlebihan. Sebenarnya ini sih bukan alasan yang tepatlah, habis…kita kan rindu PSSI juara. Kapan…kapan…dan kapan bisa juara ??? Masak juara kandang melulu, gak keren ahhh. Makanya, belum jadi juara sudah diiming-imingi bonus ratusan juta, bonus mobil lah itu lah ini lah…Dari mulai presiden, wakil presiden, menteri, anggoto DPR, MPR, jaksa, hakim, satpol PP, gubernur, bupati, walikota, camat, lurah, guru, karyawan pabrik, tukang jual karcis, tukang jamu, tukang sedot wc, buruh macul dan angon kambing, seluruh kampung mengharapkan supaya timnas juara Piala AFF 2010. Wah, sungguh beban yang berat…berat…teramat berat dipikul. Makanya si Firman Utina tuh kakinya bergetar abis waktu mau nendang bola penalti ke gawang Fahmi si kiper Malaysia itu.

5. Yah mau dikata apalagi, emang lawan lebih baik gitu kali ya, akhirnya. Ndak usah nyalahin laser lah, serbuk gatal lah, petasan lah, penonton yang ribut lah, ya waktunya kalah ya kalah. Apalagi program naturalisasi kagak menjamin deh, Indonesia bakal jaya. Gak ada hubungannya, walau ada hanya sedikit. Itu kan keuntungan jangka pendek. Gak menjamin dengan banyak pemain naturalisasi prestasi akan berhasil. Buktinya Filipina dengan 9 pemain naturalisasi malah keok di semifinal lawan Indonesia yang hanya punya 1 pemain naturalisasi, yaitu Cristian Gonzales. Mendingan bikin sekolah sepakbola yang akan membina pemain lokal dan mendidik anak-anak Indonesia cinta olahraga sejak dini, tidak hanya di sepakbola tapi juga menyanyangi setiap inci organ tubuh kita yang telah diamanahkan oleh ALLAH SWT supaya kita merawatnya. Bukankah di dalam tubuh yang sehat, insya ALLAH terdapat jiwa yang sehat…semoga


semoga saja beberapa faktor tersebut dapat membuat PSSI sadar bahwa mereka bukanlah orang yang melatih timnas dan tidak membuatnya menjadi lahan politik